Fruity Plum Heart

Pages

Rabu, 02 Februari 2011

Aku, Kamu dan Dia


Awal aku berjumpa dengannya aku mulai mengaguminya. Saat berbicara dengannya ku lihat seberkas cahaya indah dari balik bola matanya. Saat mendengar suaranya membuat jantungku berdegub kencang. Tuhan. . . inikah namanya CINTA. Aku merasakannya...
Aku mulai dekat dengannya. Aku mulai akrab dengannya. Dan rasanya aku dan dia memiliki perasaan yang sama.
Di saat aku merasa bahagia, kamu datang, menghancurkan semuanya. Menghancurkan hal terindah yang aku punya. Menghancurkan benih-benih cinta yang tumbuh dalam hatiku dan hatinya. Kamu membunuh benih itu dengan kata-kata manja dan senyuman manis untuknya. Membuat dia melupakan aku, dan melupakan hari-hari indah kemarin. Senyumanmu adalah senyuman yang paling jahat yang pernah ku lihat. Satu kata untukmu TEGA... Kata-kata itu memang pantas kuucapkan untukmu, meski kau adalah temanku.
Sekarang kamu telah memilikinya. Sekarang kamu dan dia melupakan aku dalam hari-hari indah bersama. Sekarang kamu merasa sangat menang dan puas karena telah memiliki dan bisa bercinta dengannya. Orang yang juga aku mencintainya. Kamu menatap aku dengan tatapan jahat.
Disini, aku hanya menyendiri dan hanya bisa menangis. Aku tersenyum melihatmu dan dia, tapi jujur aku ingin menangis, aku sudah tak kuat harus menahan rasa sakit ini. Aku ingin MARAH’, tapi kau adalah temanku. :’(
Mungkin ini jalan terbaik untukku, yang harus melihat kamu bercinta dengannya. Merelakan makhluk terindah untukmu, merelakan cinta terindahku untukmu. Cepat atau lambat aku harus rela melihatmu bersamanya. Jujur AKU TAK SANGGUP !! Aku tak sanggup melupakannya dalam hatiku, melupakan makhluk terindah dalam hidupku. Dia sudah menjadi RACUN dalam hati dan pikiranku. Tuhan... aku butuh bantuanmu. :’(
Biarkan aku melupakan semua ini. Mungkin dengan air mata kekesalan dan kekecewaan ini dapat menghilang. Biarkan aku melupakanmu, mungkin dengan cara melupakanmu aku bisa lebih merasa lega. Selamat tinggal teman, selamat tinggal cinta dan aku mengharap sebuah semangat baru  yang lebih indah bersama teman-teman yang juga membencimu. Maafkan aku karena telah melupakanmu sebagai teman. Tapi, masih pantaskah kau untuk aku sebut sebagai teman ?

0 komentar:

Posting Komentar